Jumat, 15 Desember 2023

.. Saat dirimu terlahir

Sekian lama sudah tidak menulis lagi di sini.. yaa mungkin karena sesederhana tidak begitu banyak hal yang cukup penting untuk diceritakan. Akan tetapi, tentu saja yang namanya hidup akan selalu berputar, dan waktu itupun tiba.. Saat di mana seorang mr. Egg menjadi seorang,, Ayah. 

Mari kita melompat ke hari itu, saat kamu dilahirkan, masih sangat jelas di ingatan, 4 Desember 2023. Pagi itu, adalah H-6 dari hari perkiraan kelahiranmu. Tentu saja hari itu semua pesan elektronik menjadi terasa penting, segala telpon menjadi sesuatu yang wajib terjawab. Dan tentu saja, pagi itu telpon itu mendadak masuk ke handphoneku, pesan nya sesederhana "Aku sudah di RS, kelihatannya akan lahir hari ini". pesan sesederhana itu cukup tangkas untuk membuatku memutar otak, berharap pintu ajaib, atau baling-baling bambu sudah tercipta dan bisa dibeli di toko meubel sebelah. Tapi tentu saja bagi kita yang hidup di ruang realita 3D, hal itu belum terjadi, dan kereta merupakan salah satu pilihan yang lebih masuk akal pada saat itu. 

Saat Ghazi sedang menyusun mimpi

yang ku ingat setelah itu adalah, aku sudah berada diatas sebuah kereta. Kereta Lodaya. Kabarnya kata lodaya merujuk pada macan putih, jelmaan Prabu Siliwangi, Raja Padjadjaran pada masanya. Mungkin memang cocok, karena kapan lagi mengikuti perjalanan dari Jogja menuju Bandung dengan menunggangi macan kereta api. Sepanjang perjalanan itu aku hanya mampu memandang persawahan di luar, sembari membayangkan aku yang sedang menunggangi macan

"anakmu akan segera lahir" lamunku dalam hati

"Benarkah?" dalam batinku, "Lalu apa artinya menjadi seorang ayah?" lanjutku

"Tidak ada yang pasti, untuk mengetahui arti kamu harus mencari. Bahkan seorang perenang pun harus melaju dalam air, bukan hanya duduk dipinggiran kolam dan berharap terciprat air dan basah". Entah apa artinya, memang aku sering memberi nasehat kepada diri sendiri dengan cara tersulit yang bisa aku lakukan.

Singkat cerita, 13:54.. kabar itu pun datang dengan singkat padat dan tanpa basa basi berlebih. "Lahir 4 Des pkl 13.55". siapa yang lahir? ada agenda apa pukul 13:55? Kemudian baru sel-sel otak itu mulai menyusun hipotesis,,  yang kemudian menjalin stimulus antar dendritnya dan berujung pada kesimpulan "Aku seorang ayah". kemudian dunia mendadak ramai, bahkan kelenjar airmataku yang sudah cukup lama mogok kerja mendadak menjalankan fungsinya kembali. Entah kenapa saat itu aku menangis. Menangis bahagia. 

Rasanya, ingin sekali aku bisa berbincang dengan yang baru dilahirkan. ingin aku selalu bercerita banyak hal. tapi, hal pertama yang aku ingin sekali kamu ketahui adalah

"Nak, kelak kamu akan membuat banyak sekali keputusan dalam hidup. Akan aku ceritakan keputusan terbaik yang pernah aku ambil,, yaitu menikahi ibumu".

Yah, walau ku yakin.. kamu juga akan setuju.. ibumu adalah seorang istri dan ibu yang luar biasa. kamu akan tau sendiri kelak. percuma saja aku bercerita panjang lebar saat ini, sementara ibumu senantiasa bersinar seperti biasanya untuk kita berdua. 

Kembali lagi ke waktu itu,  waktu masuk pesan baru ke handphoneku berisi "mau diberikan nama apa?".  Sungguh, sejuta doa sudah terlantun untukmu. dan kabarnya, sebuah nama adalah doa. Sayangnya Dinas pencatatan sipil tidak akan mengizinkan namamu dalam ribuan kata doa. Saran-nya, cukup diberikan tiga kata saja, supaya pembuatan passport mudah, supaya pada saat kamu ujian , waktumu tidak habis hanya karena menulis nama. Beruntungnya, aku dan ibumu tidak membutuhkan waktu lama untuk diskusi, lalu kami putuskan saja 

"Ghazi Alhanan Wicaksono". Doa kami untukmu, Ibumu yang mencarikan namanya. tapi tentu doa semesta ikut menyertai nama itu, menyertaimu. Aku yakin.

 Kita masih punya banyak waktu, jadi ayo kita bercerita lebih tentang nama itu. Dari sudut pandangku tentu saja.. 

Saat ditanya mengenai kegigihannya, kemudian dia menjawab "Mother, in my hand is the sword of Islam, without this hardship I should not deserve the name of ghazi, and today and tomorrow I should have to cover my face in shame before Allah". Kutipan ini adalah yang pertama kali muncul dipikiranku ketika namamu disebut. Perkataan Mehmed II, sang penakluk Konstantinopel, pemimpin terbaik, akhlak yang baik, ilmu yang baik, sang Ghazi.

Jika Mehmed II, Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan konstantinopel.. maka untukmu, ada musuh yang sama hebatnya. Hawa Nafsu,, Zaman,, Waktu,, Massa,, Kelak kamu akan menghadapi dunia dari segala sisinya.. maka taklukkanlah.. taklukkan dengan terhormat selayaknya seorang pemimpin yang arif.. yang Alhanan dan Wicaksono 

"Kesampingkan dulu aku, walau tanpa rasa sayangku, nama Alhanan akan tetap cocok untukmu.. Karena ibumu adalah orang yang paling penuh rasa cinta yang pernah aku temui". Katanya Alhanan artinya adalah yang disayangi, yang dicintai. Ingatlah, ketika kamu lahir,, kamu begitu dicintai.. Oleh Tuhanmu,, orangtuamu,, orang-orang yang mendengar kabar kelahiranmu. Jangan takut,, kamu terlahir seiringan dengan dan tawa-senyum-kebahagiaan kami.. sama seperti apa yang akan kamu lakukan kepada orang-orang disekitarmu di masa depanmu..

"Seperti harta karun yang belum ditemukan, kebaikan muncul dari benih yang baik dan kebijaksanaan datang dari pikiran yang suci dan damai. Untuk berjalan melewati lika-liku kehidupan manusia, seseorang memerlukan cahaya kebijaksanaan dan panduan kebaikan". Wicaksono, namaku yang dengan ikhlas ibumu sisipkan dalam namamu. apa artinya? mari kita cari bersama.. arti sejati dari bijaksana. 

Tibalah aku di Bandung... cukup malam.. mungkin saat itu sudah memasuki waktu Isya. Saat aku tiba, banyak orang mengerumuni ibumu.. berbincang sekedarnya.. ibumu tampak lelah,, tapi bagiku tetap cantik seperti biasanya. Raut wajahnya seakan sudah lupa bahwa pukul 13.47 tadi siang dia baru mempertaruhkan hidup untuk melahirkanmu, tanpa aku di sisinya saat itu, tapi aku yakin doaku berkeliling disekitarnya saat itu terjadi. 

Selamat datang di Dunia, kesayangan kami,, kebanggaan kami Ghazi Alhanan Wicaksono.